Instruksi Keselamatan:
a
Apa yang perlu di ketahui:
Kontak yang tidak disengaja dengan saluran listrik (power overhead) dapat menyebabkan luka serius sampai dengan kematian.
Efek kontak listrik ini juga dapat berdampak kerugian bagi lingkungan maupun objek sekitar
Remember this !!!!
Listrik bisa memotong kayu, plastik atau karet, jika basah atau kotor. Jangan mengandalkan sarung tangan atau sepatu bot karet untuk melindungi Anda
Apa yang perlu di lakukan
1. Merencanakan dan memanage pekerjaan dekat saluran listrik
(Poweroverhead/ lines) sehingga risiko dari kontak disengaja dapat dikendalikan
secara memadai.
2. Tindakan pengamanan akan tergantung pada sifat dari pekerjaan dan akan menjadi
penting ketika bekerja di dekat listrik berarus besar.
3. Keselamatan dapat dicapai dengan kombinasi tindakan
- Perencanaan dan persiapan
- Menghilangkan bahaya
- Mengontrol akses
- Mengontrol pekerjaan
- Perencanaan dan persiapan
● Memeriksa area saluran listrik, karakteristik, kapasitas PLN.
● Jika ada saluran listrik yang ditemukan, Anda harus mengasumsikan bahwa listrik tsb
hidup kecuali terbukti sebaliknya.
● Dapatkan informasi pertama dari pemasok listrik( PLN) dan koordinasi sebelum bekerja
● Jalur dialihkan atau dibuat mati (Kalau memungkinkan)
● Buatlah rencana kerja sebelum pergi ke lapangan.
● Identifikasi, Diskusikan, & Dokumentasikan Bahaya.
- Menghilangkan Bahaya
Anda dapat menghilangkan bahaya oleh (Jika memungkinkan):
● Penghindaran – apakah pekerjaan benar-benar harus dilakukan dibawah
atau dekat saluran listrik, dan tidak bisa dilakukan ditempat lain.
Dengan cara menghindari atau tidak melewati area aliran tersebut
● Diversion - mengatur jalur listrik agar dialihkan jauh dari area kerja
● Isolasi - mengatur jalur listrik yang akan dilalui dengan mematikan sementara aliran listrik tersebut
- Kontrol Akses
● Mengidentifikasi dan mendiskusikan semua bahaya sebelum memulai pekerjaan
● Pastikan area kerja aman dari aktivitas sekitar, hanya yang berwenang yang boleh
dekat area kerja.
● Area kerja harus terbebas dari hambatan
● Area kerja harus dalam keadaan bersih dan kering
● Gunakan safety line/ warning tape
- Mengontrol Pekerjaan
Eksekusi Pemasangan Pole Di dekat Power Lines/ Kabel Bertegangan Menengah/ Tinggi
● Pastikan pole yang akan di pasang sesuai spec dan ketinggiannya sesuai
perencanaan gambar
perencanaan gambar
● Perhatikan jarak antara ujung atas tiang dengan kabel listrik tersebut, pastikan
dalam jarak aman. Jangan sampai menyentuh langsung dan terlalu dekat.
dalam jarak aman. Jangan sampai menyentuh langsung dan terlalu dekat.
● Hindari penggunaan aksesoris tubuh yang bersifat logam (jam tangan, gelang, dll)
Eksekusi Pemasangan Pole Di dekat Power Lines/ Kabel Bertegangan Menengah/ Tinggi
● Bagian atas pole diberikan Pipa PVC/ Paralon sepanjang 80 cm dengan ketebalan
5.5 mm atau sesuai dengan spec diameter dari Pole yang akan di pasang dan
diberikan end cape dibagian atas (Wajib)
End CAP PVC |
Eksekusi Pemasangan Pole Di dekat Power Lines/ Kabel Bertegangan Menengah/ Tinggi
● Penggunaan plastik/ kantong kresek di ujung atas pole tidak
menghilangkan bahaya.
menghilangkan bahaya.
(Loncatan listrik masih dapat tembus)
● Gunakan coverall/ wearpack atau baju yang berlengan panjang
● Gunakan alat pelindung diri (Helm, Safety shoes, safety harness, sarung
tangan, dll)
Contoh Perilaku aman:
Personal Protective Equipment (based on SOW):
● Head protection/ Pelindung Kepala – Untuk menghindari
sentuhan langsung dengan kepala (overhead hazards)
Contoh: Helm
● Body protection/ Pelindung badan – Coverall/ wear pack atau
T-Shirt berlengan panjang
● Hand protection/ Pelindung tangan – Sarung tangan karet.
● Foot protection/ Pelindung kaki – Safety shoes.
Awas Bahaya Tegangan Tinggi Bisa Berakibat Kematian ! !
- Aktivitas kerja harus sesuai stand.ar/ SOP
- Perhatikan besaran Voltase listrik area tersebut
- Hindari penggunaan tangga yang terbuat dari logam/ metal
- Hindari penggunaan aksesoris
badan yang bersifat logam
- Gunakan proteksi di ujung bagian pole/ liang (PVC 4" Panjang minimum 80 cm) tutup ujung bagian pole/ tiang dengan menggunakan end cape
- Gunakan alat pelindung diri (Safety helmet, SafetyShoes, Sarung tangan dan baju lengan panjang)
- Stop kerja ketika hujan dan petir
PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN SENGATAN ARUS LISTRIK
A. Akibat dari sengatan aliran listrik Arus yang mengalir melalui tubuh
(tersengat listrik) dapat mengakibatkan :
1. Jantung berhenti berdenyut.
2. Otot berkontraksi (mengerut).
3. Pernafasan terhenti dimana pusat saraf diotak yang mengatur pernapasan
lumpuh.
4. Luka bakar.
B. Perawatan
1. Minta pertolongan (berteriak).
2. Matikan listrik (putuskan hubungan/kontak).
3. Amankan penderita dari bahaya fisik yang langsung.
4. Periksa denyut nadi dan pernafasan serta rawat si korban seperlunya.
5. Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih, rawatlah luka bakar atau
luka lainnya bila ada.
6. Pindahkan korban ke lokasi yang aman untuk perawatan selanjutnya.
7. Korban selalu ditunggui selama tim dokter menangani korban.
PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN SENGATAN ARUS LISTRIK
C. Langkah - langkah Yang Dilakukan
1. Amankan korban dari bahaya.
2. Usahakan jalan udara untuk pernapasan lancar.
• Bila ada muntah/darah atau benda lain di mulut korban, keluarkan segera.
• Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang, tarik rahangnya
kedepan agar lidah tidak menutup lubang tenggorokan.
• Lakukan pernapasan mulut ke mulut 3 - 4 kali secepat mungkin.
• Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung
(cardiac resuscitation).
• Untuk orang dewasa : Frekuensi pengurutan dilakukan 60 kali setiap menit
• Untuk anak kecil Frekuensi pengurutan dilakukan 90 kali setiap menit
Catatan:
• Hindari tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang rusuk
korban rusak.
• Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan.
3. Pernapasan mulut ke mulut
• Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang.
• Buka mulut dan tarik nafas Anda, kemudian tutup mulut dan tiupkan udara
ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat.
• Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar.
• Amati turunnya dada kembali.
• Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak, karena itu 3 atau 4 kali
peniupan pertama dilakukan secepat mungkin.
• Peniupan selanjutnya di ulang lebih kurang 10 kali setiap menit.
Catatan:
• Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksa mulut, hidung atau
kerongkongan.
• Untuk anak kecil : mulut si penolong mencakup hidung dan mulut korban,
dengan frekuensi 20 k li setiap menit.
• Bila satu dan lain hal, sipenolong tidak dapat meniup melalui mulut,
maka dapat dilakukan peniupan melalui hidung.
Phone emergency
No comments:
Post a Comment